Pernikahan

Pamer Kemesraan di Medsos, Apakah Tidak Bahagia?

Saya pernah membaca artikel yang judulnya “Pasangan yang Bahagia Justru Nggak Suka Pamer Kemesraan di Medsos.”
Hmm sebenarnya agak ambigu sih, kemesraan di sini seperti apa dan dalam bentuk apa? Karena definisi mesra setiap orang pasti berbeda.

Ini juga mesra lho menurut saya πŸ˜€
via https://pixabay.com/id/orang-tua-pasangan-bersama-sama-616718/

Apakah yang memasang foto-foto terlalu vulgar ataukah termasuk – hanya foto-foto berdua dengan pasangan dan yang suka bikin kalimat puitis juga? Karena foto berdua pun termasuk mesra sih menurut saya. Iya, foto dengan gandengan tangan saja menurut saya sudah mesra. Apalagi kalau menikahnya sudah berpuluh-puluh tahun. Dan yang suka bikin kalimat-kalimat romantis juga mesra kok. Hanya saja pasangan yang sudah halal alias menikah ya. Kalau belum nikah sih, sudah jelas saya kontra, apapun bentuknya -_-

Pamer kemesraan di medsos, apa artinya tidak bahagia?

Lalu apa benar isi artikel tadi? Pasangan yang Bahagia Justru Nggak Suka Pamer Kemesraan di Medsos? Saya tidak tahu, penulis artikel hanya mencantumkan sebuah survey dari The Pew Research Center. Dan menunjukkan hasil yang bisa jadi bahan pertimbangan sebelum pamer foto mesra di media sosial:
  • 18 persen pasangan usia 18 – 29 tahun mengaku pernah bertengkar karena pasangan mereka terlalu sering mengakses media sosial.
  • 71 persen pasangan menikah menggunakan media sosial.
  • 20 persen pasangan menikah mengaku bahwa internet membawa dampak negatif.
  • 8 persen pasangan menikah mengaku pernah bertengkar karena pasangan terlalu sering mengakses media sosial.
Oke, saya akan berbagi sedikit pengalaman pribadi saja. Saya dan suami sendiri saling pajang foto profil berdua *eh sekarang bertiga ding sama anak :v Saya juga sesekali bikin kalimat-kalimat puitis buat suami. Entah karena saat itu saya sedang bahagia atau pun sekedar mengucapkan terima kasih lewat media sosial.  Dan Alhamdulillah sampai saat ini rumah tangga kami baik-baik saja πŸ™‚
Saya sudah pernah cerita juga di blog Sohibunnisa, Mana yang Lebih Baik, Pasang Foto Profil atau Tidak? Bahwa saya pasang foto profil bersama suami itu karena memang amanah suami. Mungkin beliau takut masih ada yang melirik istrinya *uhuk :p Hehe, tapi menurut saya ada benarnya sih. Saya sendiri merasa aman dengan foto berdua suami. Setidaknya dunia tahu kalau saya sudah menikah dan sudah punya anak *ciye. Selain itu, saya pun merasa aman dan tidak terganggu dari orang-orang iseng dan tidak bertanggung jawab.
Maka menurut saya, intinya semua dikembalikan ke niat. Dan seberapa mesra sih fotonya. Saya yakin suami istri yang baik juga tahu batasan-batasan apa yang layak ditampilkan atau tidak. Hanya foto berdua biasa, kata-kata yang ditampilkan pun tidak berlebihan, dan sepanjang itu tidak vulgar, menurut saya sah-sah saja.

Diskusikan media sosial bersama pasangan

Kalau dikembalikan ke penelitian yang sebagian besarnya dimaksudkan media sosial bisa memiliki dampak negatif dan membuat pasangan bertengkar, maka dikembalikan lagi pada kedua pasangan tersebut. Lagi-lagi jangan sampai menampilkan sesuatu yang berlebihan atau vulgar apalagi di media sosial. Mungkin perlu adanya diskusi dengan pasangan sejak awal. Bagaimana penggunaan media sosial. Apakah mau saling berteman apa tidak. Apakah mau menampilkan foto berdua atau tidak. Apa yang boleh dan tidak untuk ditampilkan di antara pasangan. Dan lain-lain, sesuai kebutuhan masing-masing.
Kok kayak kurang kerjaan sih mendiskusikan masalah beginian (doang)? Ya kesannya memang sepele. Tapi kita tidak memungkiri, apalagi bagi pasangan muda yang memang hidup saat era media sosial merebak. Suami istri, sebagian besar sudah memiliki media sosial. Jangan salah lho, ada seorang istri yang tersinggung karena suaminya tidak mau memajang foto bersama atau memajang foto istrinya. Setelah ditelusuri, ternyata suaminya tidak ingin menampilkan kecantikan istrinya. See? Bisa jadi masalah, ketika tidak didiskusikan dan yang terjadi hanyalah pikiran buruk pada pasangan yang merasuk. Bukan tidak mungkin masalah yang kelihatannya kecil ini bisa jadi masalah besar jika tidak segera disikapi.

Bahagia ada di dalam diri masing-masing

Soal pamer, menurut saya media sosial memang ajangnya untuk pamer ya. Terlepas dari si pemosting mengharapkan pujian orang, itu dikembalikan lagi pada masing-masing orangnya. Kita tidak bisa menggeneralisir bahwa orang-orang yang memosting kemesraan di media sosial, lalu tidak bahagia di dunia nyatanya. Kalau begitu, ya apa kabarnya itu para pasangan artis-artis yang tampil mesra bersama pasangannya? Hehe. Yeah, karena kita tidak tahu apa yang terjadi di balik media sosial. Dan itu sudah bukan urusannya kita πŸ™‚ 
Jadi ya mikir yang positif-positif ajalah hehe. Selama semua masih dalam batas wajar dan tidak berlebihan, semua orang memiliki hak yang sama untuk bahagia. Karena letak kebahagiaan, sesungguhnya memang ada di dalam diri kita masing-masing πŸ™‚

31 thoughts on “Pamer Kemesraan di Medsos, Apakah Tidak Bahagia?

  1. Buatku juga blm tentu kok mbak yg srg majang foto berdua ama pasangan sbnrbya ga bahagia.. Kembali k org masing2 ya. Aku sndiri sesekali mosting foto ama suami, tp memang jarang.. Alasannya krn aku memang ga suka difoto hahahah :p. Aku lbh seneng fotoin suami dan anak2 malah.. Tp kalo sdg traveling, ya mau ga mau pasti adalah fotoku walo cuma dua -tiga :D. Sekedar kenang2an prnh k tempat itu mksdnya..

    Makanya kalo suami udh maksa utk foto bareng aku udh mulai sebel tuh, krn memang itu td, ga seneng difoto :p

  2. Menurut saya itu tergantung pribadi masing2. Ada yang ekspresif memang senang berbagi di medsos, ada yang introvert lebih senang menyimpan hal2 privasi untuk diri sendiri, ada yang senang pencitraan. Apa yang dishare di medsos bisa jadi benar memang begitu adanya, bisa jadi juga tidak demikian. Sepanjang masih dalam tahap normal dan tidak mengganggu, sah2 saja. Dan kita juga semestinya menyikapi dengan wajar. Toh preferensi masing2. (Udah pindah komen ke sini yeee πŸ˜€ πŸ˜€ :D)

  3. Mungkin karena kadang apa yg ditampilkan di medsos ngga sesuai dengan kenyataan kak, macam pencitraan gitu.. Karena beberapa temen aku ya gitu, pamer kemesraan sama suami, keluarga ideal, kenyataannya ga gitu sih… Buat aku mah posting poto sama suami yg wajar2 aja & jgn terlalu sering biar orang2 yg liat ngga huek hihihi XD

  4. Halo,mba
    Menurut saya memang betul, tapi bukan yg sekedar umbar kemesraan, tetapi yg TERLALU mengumbar kemesraan.

    Gak usah jauh2, teman saya di timeline facebooknya gak jauh dari kemesraan dia sama suami, dan saya yakin udah banyak orang yg eneg sama kebiasaannya itu, soalnya dikit2 umbar, sampe skrinsut kemesraan dia sama suami juga diupload. Haha.

    Tapi apa? Diam2 dia curhat juga tuh sama saya tentang hubungan dia sama suaminya. Dari orang ketiga sampe minta cerai…

    Saya kalau liat uploadan foto mesra dia sama suami ya no komen, senyum2 aja, wong dia curhatnya sama saya. Hahaha…

    Kalau menurut psikolog, terlalu umbar kemesraan baik di sosmed maupun public, itu merupakan tanda insekuritas suatu hubungan. Biasanya yg suka mengumbar ya perempuannya,krn perempuan yg lebih mudah merasa insecure

  5. Menurutku masih harus dijembrengin nih definisi umbar kemesraan tuh gimana. Apa cuma pamer kata-kata mesra, pamer foto saling tatap mata, pegangan tangan, cium pipi, atau bahkan berciuman bibir. Semua ada porsinya dan nggak semua orang yang umbar kemesraan di medsos tak bahagia. Lagi-lagi balik ke pribadi masing-masing sih ya, hehe.

  6. Mbak Ade sama suami…kesan pertama saya: MIRIP!

    πŸ˜€

    saya malah juaraaang buanget foto berdua sama suami. eh aslinya saya emang jarang berfoto sih. hihi… ga kepikiran, gitu. banyaknya malah saya yg motret suami. dan anehnya suami saya jarang buangeti motret saya!

    nah! makin lupa berfoto.

  7. Mbak Ade sama suami…kesan pertama saya: MIRIP!

    πŸ˜€

    saya malah juaraaang buanget foto berdua sama suami. eh aslinya saya emang jarang berfoto sih. hihi… ga kepikiran, gitu. banyaknya malah saya yg motret suami. dan anehnya suami saya jarang buangeti motret saya!

    nah! makin lupa berfoto.

  8. Seorang teman sering kali memasang foto mesra mereka di Medsos. Hal itu dilakukan karena ia jarang sekali mendapatkan perlakuan "mesra" dari suaminya. Sekalinya ia bisa, dia langsung pamer di medsos.
    Kalau saya pribadi juga kurang suka, sama dengan kakang Prabu. Ya,kalau untuk foto di Homescreen HP sih, saya dan dia sama lah, memakai foto paket keluarga. Kalau di Medsos, saya tanya dulu dia mau enggak. Dan diapun bertanya hal yang sama kalau mau publish. Takutnya pas menurut saya pose-nya jelek eh, dipublish bisa-bisa panjang kan urusannya. heu heu heu

  9. Aku juga bingung kenapa jatuhnya jadi kayak gak terima ada yang pamer kemesraan ya. Kan tipikal orang beda-beda. Kalau aku emang sama sosmed aktif banget jadinya sering share macem-macem. Sampe kata mamaku "kamu masuk WC ajah barangkali seluruh dunia tahu" kwkwkw

  10. saya jarang banget pasang foto berdua dengan suami Mba, seringnya malah pasang foto berdua dengan anak πŸ™‚

    suamiku termasuk orang yang gak suka foto-foto, gak kayak istrinya yang narsis, hehe πŸ™‚

  11. Mau tanya nih mbak. Klw istri sama suami punya perbedaan pandangan mengenai pasang foto di sosmed,bagaimana ya?contohnya, Kalau suami tidak suka upload foto,bahkan foto profil sosmednya dikosongkan (saya jg heran klw bgitu apa gunanya buat sosmed). Klw saya suka upload tp cuma sekedarnya juga tdk berlebihan. Nah tiap saya ingin upload foto sama dia, saya msh meminta dia melakukan hal yg sama. Tapi disis lain saya masih kurang puas karena harus saya yg minta duluan tanpa dia inisiatif sendiri.. mohon sarannya dong mbak hehe maaf jadi curhat

    1. Diskusikan sama suami Mbak. Bilang yang Mbak suka dan tidak. Kalo suami keukeuh ga suka menampilkan foto di medsos, ya kita sbg istri cuma bisa nurut hehe. Kan selama perintahnya tidak melanggar aturan, istri tetep harus nurut suami πŸ™‚

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.