Menyusui, Tips

7 Masalah Ibu Menyusui Beserta Tips untuk Mengatasinya

Bisa menyusui, saya yakin sudah menjadi dambaan setiap Bunda yang baru melahirkan anaknya. Memberikan ASI yang sudah diketahui beragam manfaatnya, maka ibu mana yang tidak menginginkan anaknya mendapat semua manfaat itu. Maka itulah saya pernah mengatakan, bahwa setiap ibu yang bisa menyusui, tidak pantas rasanya menghakimi para ibu yang tidak bisa memberikan anaknya ASI. Sebab hal itu, sering kali bukan kemauan si ibu, tapi karena mereka sudah berusaha, namun ASInya tetap tidak keluar. 
Dan jangan dikira pula ibu menyusui tidak mengalami kendala atau masalah 🙂 Malah tidak jarang, karena saking stresnya, membuat ASI menjadi berkurang. Sudah begitu, ibunya masih disalahkan pula -_- Nah berikut masalah-masalah menyusui yang sudah pernah saya rasakan, yang barangkali juga dirasakan oleh Bunda-bunda lainnya. Dan juga saya mau memberi beberapa tips, yang insya Allah sudah sesuai dengan penelitian ilmiah 🙂
Oh ya, sebelumnya berikut masalah-masalah menyusui yang juga dirasakan Moms MJWJ.

Baca: Balada Menjadi Ibu Rumah Tangga

Keringat bercucuran , Asi bercucuran, bengkak, laperan, mulut anak dimana PD dimana ? – Nely

Kalo kaya sekarang dilema menyusui Itu, nenennya udah banyak gaya. Didudukin salah, didiriin salah, sambil digendong Baru deh anteng nenennya. Kadang malah GA mau juga mesti dibujuk jalan2 dulu Baru mau nen. – Asri Lubis

aku mulai kualahan nen’in haritsah karna aku kan nenin cuma sebelah kanan doang jd klo udah mulai sakit ga bisa ganti mau ga mau yaa ditahan sakitnyaa – Murni

Balada ibu menyusui ketika suami sakit, moms harus strong, sehat Dan tidak stress. Pekerjaan rumah tangga terbengkalai, makan tidak teratur, apalagi  kena instruksi dari keluarga a I u e o rasanya cuma bisa senyum dalam hati Dan menangis secara bersamaan – Asri Lubis

1. Harus terjebak mitos. Tidak diikuti, disalahkan. Diikuti justru menurut penelitian ilmiah tidak berkaitan atau berhubungan.

Ada mitos tidak boleh makan panas-panas, dingin atau pedas. Tidak boleh makan telur, ikan, ayam atau makanan-makanan tertentu. Padahal, lidah dan bibir bayi menjadi putih merupakan bekas sisa ASI yang menempel. Bukan karena air atau makanan panas. Dingin atau pedas pun sama sekali tidak berhubungan dengan ASI menjadi dingin atau pedas -_- Apalagi tidak boleh makan makanan tertentu. Karena tidak selamanya kulit bayi menjadi merah-merah karena alergi makanan. Harus diketahui dulu penyebabnya yang benar. Barangkali karena sabun atau produk kulit yang tidak cocok untuk bayi Bunda. Apalagi bayi baru lahir memang rentan kena masalah kulit karena sistem pertahanan tubuhnya yang masih kurang.

Tips: Abaikan mitos-mitos dan beri pengertian pada yang memberi mitos, bahwa mitos tidak berhubungan dengan masalah yang ada pada bayi atau belum bisa dipastikan kebenarannya. Daripada menghubung-hubungkan mitos, lebih baik mencari sumber terpercaya pada konselor ASI, dokter anak, atau pun bacaan-bacaan ilmiah seputar ASI.

Bunda juga justru harus makan banyak, agar ASI lancar. Kalau terlalu banyak pantangan, yang ada nanti Bunda tidak mau makan, dan ASI malah tidak keluar 🙂

2. Tidak boleh tidur siang karena takut darah putih naik

Banyak yang bilang, seorang ibu yang baru melahirkan tidak boleh tidur siang karena nanti darah putihnya naik. Nah ini mitos juga. Biasanya setelah melahirkan pola tidur bayi masih tidak teratur. Seringnya malam bayi melek dan banyak menyusui, otomatis Bunda juga ikut begadang. Lantas kalau tidak tidur siang, kapan Bunda bisa istirahatnya -_-

Tips: Istirahatlah yang cukup. Perawat waktu saya melahirkan malah mengingatkan bahwa saya harus tidur siang. Sebab istirahat atau tidur yang kurang, juga menyebabkan produksi ASI menjadi kurang lho, Bun 🙂 

3. Bingung posisi menyusui

Biasanya ini terjadi pada ibu baru ya. Sama seperti saya :)) Karena baru merasakan menyusui, maka tidak jarang ibu baru masih bingung bagaimana posisi menyusui yang benar.

Tips: Posisi menyusui sebenarnya boleh saja bermacam-macam. Hanya pastikan bahwa bayi Bunda menghisap puting hingga menutupi areola (daerah gelap di sekitar puting payudara). Hal ini untuk memastikan bahwa ASI terhisap dengan baik dan membuat bayi Bunda kenyang.

http://www.perawatilmiah.com/2015/11/menyusui-bayi-dengan-cara-yang-benar.html

Lihat gambar atas, bahkan tiduran pun diperkenankan. Asal ya itu tadi puting terhisap hingga areola :). Pastikan bayi Bunda juga miring untuk mengatasi supaya bayi Bunda tidak tersedak dan yang terpenting jangan sampai payudara Bunda menutupi hidung bayi ya.

4. Payudara kencang sampai sakit karena ASI meluber

Ini lebih sering terjadi pada ibu yang baru melahirkan. Mungkin karena bayi masih belum banyak minum ASInya, alhasil ASI menumpuk. Saking banyak dan jika tidak segera dikeluarkan, maka akan menimbulkan brenjel-brenjel (aduh bahasa lainnya apa ya -_-) di payudara dan menimbulkan rasa gatal atau sakit yang yaa lumayan deh :)) 

Tips: Bila payudara mulai penuh, dan mulai terasa gatal atau sakit, segera susui bayi Bunda. Atau tidak ada salahnya memompa atau memerah ASI untuk mengurangi penumpukan ASI dan mengurangi rasa sakit. Karena jika ASI dibiarkan menumpuk terlalu lama, juga bisa menyebabkan mastitis. Dan penting untuk berganti posisi menyusui. Jika dua jam yang lalu sudah di kiri, maka selanjutnya coba payudara kanan. Dengan begitu tidak akan terjadi penumpukkan ASI seperti yang sudah disebutkan.

Mastitis adalah peradangan payudara biasanya disebabkan oleh infeksi. Hal ini dapat terjadi pada setiap wanita, meskipun mastitis yang paling umum terjadi dalam 6 bulan pertama menyusui. Mastitis dapat membuat Ibu merasa sangat lelah dan sakit. – Dokita

Selain itu, Bunda bisa mengompres payudara Bunda dengan air hangat. Dan memakai breast pad untuk mengurangi rembesan ASI yang bisa menembus baju.

Ini ya bentuk breast pad
Ada yang sekali pakai – buang. Ada juga seperti gambar di atas yang bisa dicuci
sumber: http://www.bayikiddy.com/produk-491-breast-pad-avent-washable.html

5. Selalu haus dan berkeringat

Rasa haus ibu menyusui biasanya lebih banyak. Selain itu, setiap kali menyusui, tidak jarang Bunda menjadi sangat gerah dan berkeringat.

Tips: Selalu sediakan air minum dekat Bunda. Dan menyusuilah di ruangan AC atau memakai kipas angin. Tidak ada salahnya ya memakai kipas angin, asal kipas anginnya bersih. Dan arahkan kipas anginnya ke Bunda serta pastikan bahwa bayi Bunda tidak terlalu mendekat ke kipas angin.

untuk penggunaaa ac dan kipas angin sebenarnya tidak ada masalah ya..
namun perlu diperhatikan penggunaan ac hendaknya jangan terlalu dingin agar si bayi tidak kedinginan.. karena tubuh bayi sangat rentan terhadap dingin.. jika bayi kedinginan dalam waktu lama, tubuhnya akan mengalami hipotermi dan itu tidak baik bagi bayi.. untuk penggunaan kipas juga boleh2 saja.. asal jangan langsung disentor/diarahkan langsung ke bayinya.. di udara kita ini banyak sekali virus2 yang berterbangan, dan dapat menimbulkan penyakit bagi si bayi.. dan sering2 dibersihkan ya kipasnya agar debu2 tidak banyak menempel di kipas ya.. demikian semoga membantu.. – Dokter Yohanes Ricky Permadi

6. Bingung pekerjaan rumah yang terbengkalai

Jika sebelumnya, Bunda bebas melaksanakan pekerjaan rumah tanpa gangguan. Kali ini sudah ada baby yang butuh perhatian. Apalagi jika Bunda menyusui, otomatis jadi dilema dengan beberapa pekerjaan rumah yang terbengkalai.

Tips: Abaikan pekerjaan rumah untuk sementara waktu. Fokus pada bayi Bunda. Apalagi jika bayi baru lahir. Bunda bisa melakukan pekerjaan rumah saat si kecil tidur atau bersama ayah atau orang tua, atau pun mertua Bunda. Pokoknya saat ada yang menjaga si kecil ya 🙂


7. ASI berkurang karena stress

Sebabnya Bunda harus bahagia, adalah karena Bunda masih menyusui anaknya. (Kalau tidak menyusui, juga tetap harus bahagia sih :P). Jika ibu menyusui stress, maka bisa mengurangi produksi ASI. Terkadang orang-orang kita, sudah ASI berkurang, ibunya masih disalahkan pula. Tambah streslah jadinya. Ditambah-tambah menyuruh sang ibu untuk memberikan anaknya susu formula. Duh, ASI berkurang itu tidak selamanya tidak bisa diusahakan lho >_<

Tips: Minta bantuan pada suami, orang tua, mertua, atau pun saudara-saudara dan orang sekitar untuk tidak menambah beban pikiran Bunda. Katakan pada mereka, bahwa Bunda sedang menyusui. Beban pikiran yang berat hingga menyebabkan stres, bisa menyebabkan produksi ASI berkurang.

Jika Bunda dipaksa memberi bayi Bunda susu formula, yakinkan pada mereka bahwa ASI Bunda masih banyak dan Bunda akan berusaha untuk tetap memberinya ASI. Jadi, untuk mengatasi hal ini, Bunda harus tetap rileks dan tenang, serta makan makanan yang bergizi seperti sayuran hijau-hijau seperti katuk, kangkung, bayam dan kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang kedelai. Juga buah-buahan yang bisa merangsang ASI menjadi banyak seperti buah bit misalnya. 

Oke, tujuh masalah ibu menyusui sudah saya jabarkan di atas beserta tipsnya. Semoga bermanfaat ya Bunda 🙂

Oh ya, Bunda yang sedang atau berpengalaman menyusui juga bisa menambahkan di kolom komentar ^^

Tetap kuat, tetap sabar, dan tetap bahagia ya, Bunda 🙂 Agar Bunda bisa menyusui dengan nyaman dan tenang ^_^

7 thoughts on “7 Masalah Ibu Menyusui Beserta Tips untuk Mengatasinya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.